![]() |
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Suyono, S.I.K., S.H., M.H. (Sumber foto: Polresta Pontianak) |
PONTIANAK — Suasana Kota Pontianak pagi ini terasa berbeda. Sekitar 300 orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kalbar Menggugat berkumpul di Rumah Betang Adat Dayak, Jalan Sutoyo pada Selasa (22/7/2025).
Mereka bersatu menyuarakan penolakan terhadap kebijakan transmigrasi yang dinilai tidak adil bagi masyarakat lokal Kalimantan Barat.
Dengan penuh semangat, massa melakukan long march menuju tiga lokasi strategis: Kantor Gubernur Kalbar, Kantor DPRD Kalbar, dan Mapolda Kalbar, sambil membawa spanduk dan menyuarakan aspirasi secara damai.
Kenapa Transmigrasi Ditolak?
Menurut para peserta aksi, kebijakan transmigrasi saat ini tidak berpihak kepada masyarakat lokal. Banyak yang merasa tanah adat dan hak-hak masyarakat asli Kalbar makin terpinggirkan. Selain itu, muncul kekhawatiran akan konflik sosial serta dampak budaya yang dapat memecah keharmonisan lokal.
“Aksi ini bukan soal benci pendatang, tapi soal keberpihakan kebijakan. Kami ingin tanah dan budaya kami dihormati,” ungkap salah satu peserta aksi.
480 Personel Dikerahkan, Aksi Tetap Aman dan Damai
![]() |
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Suyono, S.I.K., S.H., M.H. turun langsung memimpin pengamanan. (Foto Humas Polresta Pontianak) |
Untuk memastikan aksi berjalan tertib, Kapolresta Pontianak Kombes Pol Suyono, S.I.K., S.H., M.H. turun langsung memimpin pengamanan. Sebanyak 480 personel gabungan dari berbagai satuan dan instansi dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi ini.
“Kami pastikan pengamanan dilakukan secara maksimal dan humanis. Tapi kami juga tidak akan mentolerir tindakan anarkis atau pelanggaran hukum,” tegas Kapolresta.
Meski aksi melibatkan ratusan peserta dan melewati jalan utama, lalu lintas tetap terkendali. Personel dari satuan lalu lintas sigap mengatur arus kendaraan dan menghindari kemacetan. Masyarakat yang sedang beraktivitas pun tetap bisa melintas dengan aman.
Aksi damai berlangsung dengan tertib tanpa insiden. Koordinator aksi, Rendro Ronianus, menyampaikan apresiasi kepada seluruh aparat yang telah menjaga keamanan tanpa tindakan represif.
“Kami sangat berterima kasih karena aspirasi kami bisa tersampaikan dengan damai. Semua berjalan baik berkat dukungan dari aparat dan peserta aksi yang tertib,” katanya.