Gubernur Kalbar Sutarmidji. |
BorneoTribun Jakarta - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mendorong setiap OPD dan pemerintah daerah untuk meningkatkan koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam upaya menekan terjadinya inflasi.
"Berdasarkan data BPS, pada Juli 2022, terjadi inflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen yang merupakan gabungan 3 kota di Kalbar, yakni Pontianak, Singkawang dan Sintang, sebesar 112,00 poin," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Tekait hal tersebut, dirinya meminta kepada setiap OPD yang tergabung dalam TPID dan pemerintah daerah untuk bisa meningkatkan sinergi dalam menekan inflasi yang terjadi.
Sutarmidji menjelaskan, pada kegiatan Rakornas yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Kamis kemarin, Presiden mengingatkan jajarannya untuk bekerja sama dalam upaya pengendalian inflasi di tanah air.
"Pak presiden mengingatkan kepada Bupati, Wali Kota, Gubernur, agar betul-betul mau bekerja sama dengan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat. Pak Presiden berpesan kita boleh bekerja sesuai rutinitas atau bekerja standar, tidak bisa memakai standar-standar baku dan standar pakem, karena keadaannya tidak normal," kata Sutarmidji.
Dia menjelaskan, Presiden juga memaparkan kondisi perekonomian dunia dan juga kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Selanjutnya, Presiden menyampaikan beberapa pokok pikiran sebagai bagian dari antisipasi dan penyiapan terobosan-terobosan untuk memperkuat ekonomi nasional dengan memberikan beberapa contoh konkret baik sistem dan fakta-fakta yang ada di lapangan.
"Seperti yang disampaikan Presiden, kita patut bersyukur Indonesia mendapat penghargaan dari International Rice Research Institute untuk Sistem Ketahanan Pangan dan Swasembada beras dalam Negeri," tuturnya.
(YK/RO/ANT)